So what gitu loh….
Siapa tak mengenal kata “cinta”?. Hampir setiap manusia di muka bumi ini pasti mengenal, mengerti dan menginginkan datangnya “cinta” dalam hidupnya. Kisah maupun mitos tentang cinta telah banyak diceritakan sejak ribuan tahun yang lalu. Simak saja bagaimana cerita Rama-Shinta, Romeo-Juliet, Sangkuriang dan masih banyak lagi dongeng-dongeng yang mengkisahkan sisi-sisi, keunikan-keunikan dan bahkan akibat dari hubungan cintanya tersebut. Banyak orang yang belum memiliki cinta dalam hidupnya akan berusaha untuk mencari berbagai cara untuk menemukan cinta begitupun sebaliknya orang yang sudah mempunyai cinta akan berusaha sekuat tenaga dan bahkan sampai matipun akan berusaha mempertahankan cintanya itu. Tapi yang menjadi pertanyaan, sebenarnya apa arti “cinta” itu sendiri?. Mengapa kata yang hanya terdiri dari lima huruf tersebut menjadi sesuatu yang sangat diagungkan, dan mengapa setiap orang ingin memilikinya? Mengapa pula cinta bisa membuat orang bunuh diri? Mengapa seorang polisi tak mampu menahan seorang penjahat cinta, mengapa seorang hakim tak dapat menghukum seorang pengobral cinta dan mengapa seorang ahli apotekerpun tak dapat meramu obat untuk orang yang sedang putus cinta? Dan masih banyak lagi pertanyaan-pertanyaan tentang cinta yang yang belum bisa terjawab.
Setiap orang dapat mendefinisikan cinta berbeda-beda menurut persepsi dan pengetahuannya masing-masing. Sebut saja Diana, salah seorang mahasiswi di Sukabumi yang mengartikan cinta sebagai sebuah perasaan yang bisa datang kapan saja, cinta juga bisa membuat perubahan dalam diri seseorang dan cinta itu membutuhkan kesabaran, pengorbanan, dan saling menghargai, tambahnya. Lain halnya dengan pendapat Salvana, mahasiswi sastra Unpad Bandung yang mendefinisikan bahwa cinta bukan sekedar perasaan, tapi sebuah komitmen yang harus ditepati, cinta tak pernah berakhir bahagia atau sedih karena cinta tak pernah berakhir. Ia juga menambahkan “jika kamu mencintai seseorang, janganlah seperti bunga, karena bunga akan mati kala musim berganti, cintailah mereka seperti sungai yang mengalir selamanya…”. Pendapat satu orang boleh tidak sama dengan pendapat lainnya, Teddy misalnya, alumni sebuah perguruan tinggi negeri di Depok ini mengartikan cinta lebih tegas lagi. Ia mengatakan bahwa cinta adalah seks, cinta adalah manifestasi dari kebutuhan seks. Teddy juga menambahkan bahwa pria memberikan cinta untuk mendapatkan seks dan begitupun sebaliknya wanita untuk mendapatkan cinta, ia memberikan seks. Pendapat ini mungkin akan menimbulkan kontroversi antara setuju dan tidak setuju dengan pendapat itu. Tapi begitulah masing-masing orang mendefinisikan kata cinta dengan berbeda-beda, bahkan Doel Sumbang, dalam lirik lagu ciptaanya mengatakan bahwa cinta adalah sebuah anugrah yang akan membuat orang hidup bahagia dan sebaliknya orang akan hidup sengsara pabila tak punya cinta. Begitu agungnya cinta, maka tak heran bila tema-tema cinta selalu tertuang disetiap karya-karya manusia yang menikmatinya. Coba saja hitung berapa jumlah puisi yang berisi tentang cinta, berapa judul lagu yang bertema cinta dan beraba banyak lagi buku-buku yang berjudul cinta?. Sebetulnya tidak mudah untuk mendefinisikan cinta, bahkan para ahlipun tidak mempunyai definisi yang jelas tentang cinta itu sendiri. mereka hanya mampu mendeskripsikan saja tentang cinta.
Meskipun sebenarnya banyak obyek dari rasa cinta (cinta terhadap Tuhan/pencipta, orang tua, anak, harta, pekerjaan, dll) dalam tulisan ini hanya akan membahas cinta dalam kaitannya dengan hubungan romantis (pacar). Dari contoh-contoh definisi cinta di atas, mungkin tidak dapat ditolak bila diambil kesimpulan bahwa cinta sebenarnya adalah sebuah perasaan. Oleh karena itu, dalam ilmu psikologi, cinta sangat subyektif dan situasional sekali. Ini dapat dilihat pada ciri dari hubungan romantis adalah passionate love (cinta yang membara). Cinta ini ditandai oleh kecenderungan untuk terus menerus tidak dapat melupakan pasangannya, baik dalam pikiran, ucapan dan perbuatannya. Sasaran cinta juga selalu dinilai positif dan sempurna. Dalam keadaan cinta, apabila pacar (sasaran cinta) memiliki kekurangan justru akan dipandang sebagai penambah kesempurnaan sang pacar. Misal apabila pacar yang memiliki gigi agak gingsul, akan mengatakan “dia semakin cantik dengan gigi gingsulnya, dan aku tak dapat melupakan gingsulnya itu ketika dia senyum”. Padahal, kalau sudah tidak cinta lagi hal tersebut akan menjadi sumber kritik. Namun menurut kata pakar, cinta dapat diukur berdasarkan latar belakang budaya, obyek cinta dan keterangsangan. Misalnya bila orang terangsang tetapi diiringi rasa takut atau diiringi rasa marah dan frustasi, itu bukan passionate love yang sesungguhnya. Di sisi lain kalau cinta diiringi oleh hasrat seksual yang terlalu besar, bisa jadi cinta itu hanya sebuah pemberian label pada nafsu seks saja agar terasa lebih dapat diterima dan lebih sopan. Bukankah orang yang mengatakan “saya cinta kamu” lebih manis daripada bila orang mengatakan “saya mau senggama sama kamu”?. Oleh karena itu cinta yang sesungguhnya adalah yang dapat diterima oleh latar belakang budaya pribadi masing-masing, yang menemui obyek cintanya tanpa rasa cemas, frustasi atau marah, dan yang tidak diiringi dengan hasrat seksual yang tidak terkendali.
Orang yang memiliki jenis cinta passionate love mempunyai kecenderungan untuk berselingkuh lebih besar. Karena dalam passionate love, orang hanya melihat secara fisik (cantik/tampan) dan biasanya cinta ini tidak dapat berlangsung untuk selama-lamanya. Lihat saja wanita/pria yang sudah bertambah umur sudah barang tentu tidak bisa seperti yang diharapkan oleh pasangannya di saat mereka masih muda. Dalam ilmu psikologi selain passionate love juga dikenal cinta dalam bentuk lain yang mempunyai jangka waktu lebih lama, cinta itu dinamakan companionate love (cinta karib). Jenis cinta ini tidak membara tetapi memang berjangka panjang. Pasangan sudah terlibat dalam jenis cinta ini merasa sangat dekat, banyak persamaan, saling memperhatikan kesehatan masing-masing, saling mengungkapkan rasa sukanya dan saling menghargai. Diharapkan dalam kehidupan perkawinan, pasangan yang sudah terlibat dalam passionate love yang disebut juga eros akan berkembang menjadi companionate love atau disebut juga storage.
JENIS CINTA
Diatas sudah dijelaskan jenis cinta, namun sebenarnya cinta bukan terbagi atas dua jenis saja melainkan masih ada jenis-jenis cinta yang lain yaitu : 1) Erros atau passionate love (cinta membara) yang mempunyai ciri-ciri yang telah dijelaskan di atas yaitu saling tertarik begitu saling jumpa (secara fisik). Masyarakat sekarang sering menyebut cinta pada pandangan pertama atau love at first sight. 2) Storage atau companionate love (cinta karib). Ciri-ciri cinta karib juga sudah dijelaskan di atas yaitu persahabatan yang mendalam, tidak emosional, tidak misterius. Banyak orang yang bertanya mengapa pasangan yang sudah berumur oma/opa memutuskan untuk menikah? Banyak orang yang beranggapan bahwa menikan dan cinta selalu berujung dengan hubungan seks. Padahal cinta tak selamanya berakhir dengan hubungan seks. Seperti kasus di atas, cinta pasangan oma/opa tersebut bisa dikategorikan kedalam companionate love dimana mereka menginginkan untuk saling mendapatkan perhatian, ketenangan dan penghargaan dari pasangan daripada hubungan seks itu sendiri. 3) Ludus (cinta main-main) cinta main-main biasanya dimiliki oleh orang-orang petualang baik pria maupun wanita (play boy/play girl) yang mana orang yang memiliki jenis cinta ini adalah orang yang tidak puas dengan satu pasangan cinta atau orang yang memiliki dua atau lebih pasangan cinta (pacar) dan mereka tidak boleh saling berjumpa. 4) Mania atau cinta posesif (menuntut). Jenis cinta ini memiliki ciri tidak bisa tenang bila jauh dari pacar, pecemburu, selalu curiga bila pacar pergi atau dengan orang lain. 5) Pragma (cinta logika). Adalah cinta yang menitikberatkan pada latar belakang yang sama. Misalnya cinta yang melihat keturunan (ningrat/umum), sosial-ekonomi (kaya/miskin) dan lain sebagainya. Dan jenis cinta yang terakhir adalah jenis cinta Agape (cinta yang tidak mementingkan diri sendiri). cinta jenis ke enam ini mempunyai ciri rela berkorban dan selalu mengatakan “lebih baik saya yang menderita daripada dia”.
Setelah mengetahui jenis-jenis cinta, anda berada dalam jenis cinta yang mana? Dan hanya anda sendiri yang tahu dan bisa menjawabnya.
DAMPAK PUTUS CINTA
Untuk menjawab kenapa karena cinta orang bisa mati bunuh diri?. Sebelum menjawab pertanyaan tersebut, terlebih dahulu harus mengetahui sumber-sumber yang dapat menggangu hubungan antarpribadi (cinta). Sumber-sumber tersebut antara lain perilaku-perilaku tertentu, antara lain (1) tidak dapat dipercaya, watak yang tidak menyenangkan, emosi yang tak stabil. Orang selalu menampilkan sisi-sisi positif dan baik ketika awal memulai hubungan antarpribadi yang lebih intim (cinta), namun seiring berjalannya waktu sifat/watak asli secara sadar atau tak disadari akan keluar dengan sendirinya. Misal dulu penyabar, setia berubah menjadi suka bohong, gampang marah, mudah tersinggung dan sebagainya. (2) ketidaksamaan yang terungkap dalam sikap, kebiasaan, nilai. Misalnya perbedaan hoby, kesenangan dan norma-norma yang dianut. (3) kebosanan. Dalam hubungan antarpribadi, kebosanan cenderung mendapat peringkat yang tinggi. (4) kata-kata dan perbuatan yang positif mulai diganti dengan kata-kata yang negatif, misalnya dulu selalu memanggil dengan kata-kata manis (sayang, honey, cantikku) mulai berubah dengan kata-kata pahit dan menyakitkan (makian) dan (5) saling menyalahkan. Dalam hubungan cinta yang masih baru, cenderung akan lebih mengerti dan instropeksi kesalahan masing-masing bila datang masalah. Namun untuk hubungan yang sudah berjalan lama, pasangan akan cenderung saling manyalahkan bila ada masalah menghampirinya. Sumber-sumber tersebut dapat memutuskan hubungan antarpribadi, sehingga putusnya hubungan (cinta) dapat menimbulkan perasaan bersalah. Putus cinta dapat menimbulkan perasaan tidak tenang, dan selalu menimbulkan perasaan sakit hati dan kemarahan. Reaksi orang terhadap memburuknya hubungan antarpribadi dapat berupa reaksi yang aktif atau psif dan masing-masing terdiri atas reaksi yang positif dan negatif. Reaksi tersebut antara lain (a) reaksi aktif yang positif (voive) adalah mengusahakan untuk memperbaiki hubungan itu, (b) reaksi aktif yang negatif (exit) adalah memutuskan untuk menyudahi hubungan itu, (c) reaksi pasif yang positif (loyalty) adalah menunggu perkembangan sampai membaik sendiri dan (d) reaksi pasif yang negatif (neglect) adalah mengabaikan hubungan itu dan menunggu sampai dengan sendirinya terjadi perkembangan yang memburuk.
Dalam hal putus cinta, jika sudah ada alternatif lain atau hubungan antarpribadi lainnya yang setara sebagai pengganti, dampaknya tidak terlalu berat daripada jika hubungan itu putus begitu saja. Dampak lain dari putus cinta adalah kesepian, yaitu perasaan yang timbul karena harapan untuk terlibat dalam hubungan yang akrab dengan seseorang (dalam hal ini pacar) tidak tercapai. Dari rasa kesepian ini akan menimbulkan berbagai akibat yang negatif, salah satu dampaknya adalah timbulnya keputusasaan. Kenapa orang yang putus cinta mengalami depresi berkepanjangan, bahkan sampai bunuh diri? Jawabannya adalah adanya pengharapan dalam hubungan cinta. Orang yang dalam hubungan cinta dapat dipastikan mempunyai berbagai harapan-harapan dari hubungannya tersebut maupun dari pasangannya. Harapannya dapat berupa penghargaan, kasih-sayang, kebahagiaan, dan lainnya. Apabila ditengah jalan hubungan itu putus begitu saja maka apa yang ia harapkan dari hubungannya tidak sesuai dengan apa yang ia inginkan, disaat seperti inilah apabila tidak ada dukungan dan perhatian dari orang-orang terdekatnya akan merasakan kesepian dan keputusasaan. Sehingga diberbagai surat kabar, media elektronik sering terdengar kasus-kasus bunuh diri yang dilatarbelakangi oleh cinta. Dimana seseorang yang putus cinta tidak tahu apa yang harus dilakukan karena ia sedang dalam perasaan kesepian yang berujung keputusasaan.
MEMBANTU ORANG YANG SEDANG PUTUS CINTA
Orang-orang yang sedang mengalami putus cinta biasanya akan melarikan diri ke dalam khayalannya sendiri (pelamun) atau menjadi peminum alkohol atau menjadi pengguna penyalahgunaan obat-obatan terlarang, dan sebagian lain akan di kompensasikan ke hal-hal lain (musik, olahraga) tetapi hasilnya malah akan menjadi semakin depresi. Lain halnya dengan orang-orang yang memiliki keterampilan sosial, mereka cenderung bisa mengatasi rasa kesepiannya dengan cara positif. Salah satu cara untuk menolong orang yang menderita kesepian adalah dengan memberikan pelatihan keterampilan sosial, misalnya dengancara menunjukkan model lewat rekaman video dan penderita diminta menirukan perilaku model sambil direkam dan hasil rekamannya dianalisis bersama-sama. Cara lain adalah dengan mengusahakan perubahan skema atau kategori kognitif seseorang, misalnya dari pemalu menjadi pemberani, dari tidak percaya diri menjadi penuh percaya diri, dari pemarah menjadi penyabar, dan lain sebagainya.
Yang tidak kalah pentingnya dalam membantu orang yang kesepian atau orang yang sedang putus cinta adalah memahami perasaannya dan selalu memberikan dukungan emosional. Orang-orang yang kesepian karena putus cinta sering menganggap dirinya tidak ada gunanya, perasaan bersalah (menyalahkan diri sendiri, sebagai akibat putusnya hubungan) dan menurunnya kepercayaan diri. Untuk itu, memahami perasaan dan pemberian dukungan emosional sangat diperlukan sehingga orang itu merasa bahwa dirinya masih banyak yang memperhatikan dan peduli padanya yang akhirnya orang tersebut mampu meningkatkan kepercayaan dirinya dan mampu melihat permasalahan dari berbagai kaca mata bahwa bukan hanya kesalahannya yang mengakibatkan putusnya hubungan itu. Namun yang jelas kesepian atas putus cinta tidak selalu berdampak buruk seperti yang ditakutkan oleh banyak orang. Kesepian juga dan putus cinta apabila bisa diatasi atau dikompensasikan ke hal-hal yang positif akan menghasilkan sesuatu yang positif pula. Misalnya lihat saja para penulis puisi, pencipta lagu atau seorang sastrawan dan pelukis akan menghasilkan karya-karya yang indah walaupun ia sedang merasa kesepian atau putus cinta. Untuk menghindari dampak-dampak buruk dari putus cinta, mungkin kata mutiara berikut ini perlu di pahami oleh setiap orang agar tidak larut ketika sedang putus cinta. “masih banyak ikan di laut”. Tahukan artinya??? Jangan takut putus cinta.!!